Perbedaan Amplifier kelas A, kelas Bpush-pull dan kelas AB
Created By : Aditya Nugraha / 0831130076 / 2A
Transistor sebagai Penguat (Amplifier)
Transistor
merupakan komponen yang dapat menguatkan arus.Dengan kemampuan ini,
transistor dapat dimanfaatkan dalam dua moda, yaitu moda nonlinier dan
moda linier. Moda nonlinier contohnya adalah pemanfaatan transistor
sebagai saklar elektronik, sedangkan moda linier adalah transistor
sebagai penguat (amplifier). Dalam penerapannya sebagai amplifier,
terdapat beberapa jenis konfigurasi amplifier. Dalam halaman ini, akan
dibahas tiga buah konfigurasi amplifier, yaitu amplifier kelas A, Kelas B
dan kelas AB.
Amplifier Kelas A
Titik
beban transistor pada penguat kelas A diletakkan di antara titik A dan
B, biasanya untuk menghasilkan kinerja yang baik maka titik beban
diletakkan tepat di tengah-tengah garis beban. Hal ini memiliki maksud
agar sinyal keluaran akan memiliki bentuk sinyal yang simetri antara
siklus negatif dan positif. Supaya diperoleh titik beban yang tepat
ditengah, maka VCE dirancang supaya sama besar dengan VCC/2. Untuk menghasilkan ini, maka IB dirancang supaya menghasilkan ICRC sama dengan VCC/2. Penguat kelas A dapat diwujudkan dengan rangkaian seperti Gambar 3.
Penguat
kelas A dirancang untuk menguatkan sinyal-sinyal kecil. Sedangkan
kekurangan dari penguat jenis ini adalah ketika tidak ada sinyal
masukan, maka transistor akan tetap mengkonsumsi arus listrik.
Amplifier Kelas B (push-pull)
Penguat
ini diwujudkan dengan merangkai sepasang transistor komplemen seperti
pada Gambar 4. Berbeda dengan penguat kelas A, titik beban transistor
penguat kelas B diletakkan pad titik B (titik cut-off). Dengan kondisi
seperti ini, maka ketika tidak ada sinyal masukan, maka transistor tidak
mengkonsumsi arus listrik. Penguat jenis ini dikenal juga sebagai
penguat push-pull karena kerja dari pasangan transistor adalah
bergantian. Penguat ini diterapkan sebagai penguat akhir, atau penguat
sinyal besar.
Ketika Vin berada dalam fasa positif maka hanya transistor NPN yang ON, sedangkan ketika sinyal Vin berada dalam fasa negatif maka hanya transistor PNP yang ON. Akan tetapi karena bias tegangan transistor berasal dari sinyal Vin, maka sinyal ini akan terpotong oleh tegangan VBE, sehingga sinyal keluarannya akan mengalami kecacatan (distorsi).
Amplifier Kelas AB
Untuk
mengatasi permaslahan distorsi pada penguat kelas B, maka dibuatlah
penguat kelas AB. Penguat ini memiliki titik beban yang berada sedikit
di atas titik B (Gambar 2), yaitu transistor dalam kondisi dibias dengan
tegnagn ambang sebesar VBE. Dalam kondisi ini, maka dalam keadaan tanpa sinyal Vin, transistor tidak mengkonsumsi arus listrik. Sedangkan ketika Vin muncul maka sinyal ini tidak terpotong oleh tegangan VBE sehingga sinyal keluarannya tidak mengalami distorsi. Contoh dari penguat kelas AB adalah seperti pada Gambar 5.
THANK YOU..."
#sumber: elkakom.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar