...PANGGONE CAH ELEKTRO SHARING...

Rabu, 12 Februari 2014

Perbedaan NTSC,PAL,SECAM

Sejarah

Pada tahun 1873 seorang operator telegram menemukan cara agar manusia dapat melihat arus listrik dengan menggunakan selenium camera. Seorang Jerman membuat hak paten atas penemuannya pada tahun 1904 yang berisi tentang proposal untuk sistem televisi berwarna. Tahun 1925 Zworykin membuat paten tentang semua televisi berwarna elektronik. Tetapi sistem ini tidaklah efisien, bagaimanapun Zworykin adalah orang pertama yang mematenkan televisi berwarna. Sistem televisi berwarna yang desainnya berdasar pada perusahaan RCA memulai era penyiaran komersial dan pertama kali disahkan oleh Federal Communications Commission (FCC) pada 17 Desember 1953. Dan akhirnya antara tahun 1946 dan 1950 para staf peneliti dari laboratorium RCA menemukan televisi elektronik berwarna pertama di dunia yang masih kompatibel dengan sistem monokrom.

Dasar TV berwarna

Teori warna menyatakan bahwa semua warna dapat direproduksi dengan mencampur warna-warna dasar (primary colors): merah, biru, dan hijau. Televisi berwarna diwujudkan dengan cara memisahkan gambar yang akan ditampilkan ke dalam tiga warna dasar merah, biru, dan hijau dengan media kaca pemisah tiga warna. Setelah tahap pemisahan warna, selanjutnya warna yang telah terpisah tadi diubah menjadi sinyal-sinyal listrik dan kemudian sinyal listrik tersebut dikombinasikan oleh alat khusus. Sinyal yang telah terkombinasikan tadi lalu di terima oleh pesawat penerima (reciever) untuk kemudian dimasukkan ke dalam Cathode Ray Tube (CRT) atau biasa disebut dengan tabung sinar katode dan akhirnya gambar dapat ditampilkan di layar televisi.

Standar video

Setiap televisi memiliki standar sistem video yang berupa sinyal elektronik. Dalam tiap-tiap negara di dunia standar sistem video dalam penggunaan televisi dibagi menjadi tiga sistem. Kategori yang pertama adalah sistem NTSC, yang kedua sistem PAL, dan yang terakhir adalah sistem SECAM.

Sistem NTSC

National Television System Committee (NTSC) merupakan standar sistem gambar televisi yang dipakai di daerah Amerika Utara, sebagian besar Amerika Selatan, Taiwan, Korea Selatan, Filipina, dan Jepang. Sistem NTSC dipandang sebagai salah satu dari sistem-sistem standar yang terbaik untuk penyiaran televisi berwarna. Sifat-sifat khusus yang dimiliki sistem NTSC adalah seperti jumlah bingkai gambar (frame) yang digunakan sebanyak 30 frame per second (fps). Setiap frame terdiri dari 525 garis raba individual (scan line). Video bandwidth nya sebesar 4.2Mega Hertz (MHz). Sinyal elektronik berupa hasil pemisahan cahaya (merah, hijau, dan biru) dimasukkan ke dalam CRT, dan tiap tabung hanya peka terhadap satu warna cahaya saja. Dalam sistem NTSC ketiga unsur sinyal listrik (merah, hijau, dan biru) digabung lagi sehingga membentuk sinyal listrik yang baru. Sinyal yang baru ini antara lain adalah berupa sinyal terang (brightness), dan sinyal warna (chrominance). Sinyal terang hanya menunjukkan intensitas cahaya atas gambar, sedangkan sinyal warna menunjukkan warna dari gambar dan terdiri atas unsur corak warna (hue) dan kejenuhan (saturation).

Sistem PAL

Phase Alternating Line (PAL) mulai diperkenalkan pada awal tahun ‘60an. Dipakai di banyak negara di dunia kecuali selain yang bersistem NTSC. Sifat khusus yang dimiliki sistem PAL adalah jumlah bingkai gambar yang dikirim sebanyak 25 fps dan setiap frame memiliki 625 garis raba individual. Jumlah garis raba yang lebih banyak dan video bandwidth sistem PAL juga lebih besar dibandingkan dengan sistem NTSC, yaitu 4.2MHz; 5.0MHz; 5.5MHz; dan 6.0MHz. Kedua hal ini membuat kualitas gambar sistem PAL menjadi lebih baik dibandingkan dengan sistem NTSC.

Sistem SECAM

Sequential Couleur Avec Memoire (SECAM) atau Sequential Color with Memory merupakan standar sistem gambar yang digunakan di negara Perancis. Munculnya sistem SECAM bersamaan dengan sistem PAL, yaitu sekitar awal tahun ‘60an. Cara kerja sistemnya sama dengan PAL tetapi sistem SECAM mengirimkan informasi warna gambarnya secara berurutan.

THANK YOU..." 
#sumber: id.wikipedia.org

Membedakan Kelas Amplifier

Perbedaan Amplifier kelas A, kelas Bpush-pull dan kelas AB

Created By : Aditya Nugraha / 0831130076 / 2A


Transistor sebagai Penguat (Amplifier)

Transistor merupakan komponen yang dapat menguatkan arus.Dengan kemampuan ini, transistor dapat dimanfaatkan dalam dua moda, yaitu moda nonlinier dan moda linier. Moda nonlinier contohnya adalah pemanfaatan transistor sebagai saklar elektronik, sedangkan moda linier adalah transistor sebagai penguat (amplifier). Dalam penerapannya sebagai amplifier, terdapat beberapa jenis konfigurasi amplifier. Dalam halaman ini, akan dibahas tiga buah konfigurasi amplifier, yaitu amplifier kelas A, Kelas B dan kelas AB.


Amplifier Kelas A

Titik beban transistor pada penguat kelas A diletakkan di antara titik A dan B, biasanya untuk menghasilkan kinerja yang baik maka titik beban diletakkan tepat di tengah-tengah garis beban. Hal ini memiliki maksud agar sinyal keluaran akan memiliki bentuk sinyal yang simetri antara siklus negatif dan positif. Supaya diperoleh titik beban yang tepat ditengah, maka VCE dirancang supaya sama besar dengan VCC/2. Untuk menghasilkan ini, maka  IB dirancang supaya menghasilkan ICRC sama dengan VCC/2. Penguat kelas A dapat diwujudkan dengan rangkaian seperti Gambar 3.
Penguat kelas A dirancang untuk menguatkan sinyal-sinyal kecil. Sedangkan kekurangan dari penguat jenis ini adalah ketika tidak ada sinyal masukan, maka transistor akan tetap mengkonsumsi arus listrik.


Amplifier Kelas B (push-pull)

Penguat ini diwujudkan dengan merangkai sepasang transistor komplemen seperti pada Gambar 4. Berbeda dengan penguat kelas A, titik beban transistor penguat kelas B diletakkan pad titik B (titik cut-off).  Dengan kondisi seperti ini, maka ketika tidak ada sinyal masukan, maka transistor tidak mengkonsumsi arus listrik. Penguat jenis ini dikenal juga sebagai penguat push-pull karena kerja dari pasangan transistor adalah bergantian. Penguat ini diterapkan sebagai penguat akhir, atau penguat sinyal besar.
Ketika Vin berada dalam fasa positif maka hanya transistor NPN yang ON, sedangkan ketika sinyal Vin berada dalam fasa negatif maka hanya transistor PNP yang ON. Akan tetapi karena bias tegangan transistor berasal dari sinyal Vin, maka sinyal ini akan terpotong oleh tegangan VBE, sehingga sinyal keluarannya akan mengalami kecacatan (distorsi).


Amplifier Kelas AB

Untuk mengatasi permaslahan distorsi pada penguat kelas B, maka dibuatlah penguat kelas AB. Penguat ini memiliki titik beban yang berada sedikit di atas titik B (Gambar 2), yaitu transistor dalam kondisi dibias dengan tegnagn ambang sebesar VBE. Dalam kondisi ini, maka dalam keadaan tanpa sinyal Vin, transistor tidak mengkonsumsi arus listrik. Sedangkan ketika Vin muncul maka sinyal ini tidak terpotong oleh tegangan VBE sehingga sinyal keluarannya tidak mengalami distorsi. Contoh dari penguat kelas AB adalah seperti pada Gambar 5.

THANK YOU..."
#sumber: elkakom.blogspot.com




Jumat, 26 Juli 2013

Contoh Iklan Dalam Bahasa Inggris

Untuk kalian yang lagi bingung cari tugas iklan dalm bahasa inggris,nihh...saya akan memberi satu contohnya
Semoga Bermanfaat.....:D

Kamis, 25 Juli 2013

HATI-HATI ELCO PALSU....!!!

hari ini kiriman capacitance meter dari san-eshop datang.
sebagaimana kecurigaan sebelumnya kalau kapasitorku palsu, langsung deh aku bongkar lagi ampliku, aku beli dua kapasitor ini di waktu yang berbeda, kebetulan yang jualin ngambilin yang beda dan langsung aku bayar aja, ngga nanya dulu mana yang bagus dan mana yang biasa, 1.jpg
yang kiri Onkyo Integra (palsu) harga 15ribu, yang kanan nichicon LK(M) harga 30ribu 2.jpg
yang nichicon keukur 11.460uF aku cukup yakin kalau yang ini asli emang sih aku cari di websitenya ngga ketemu seri LK, tapi menurut mouser (dan dia punya datasheetnya) kapasitor LK ini sudah discontinyu, belum standar RoHS, belum ramah lingkungan mungkin karena sudah diskontinyu dan sepertinya ini bukan kapasitor yang di desain khusus untuk audio jadi harganya murah saja 3.jpg
si Onkyo diukur hanya dapat 4.430uF, ngga ada separonya 4.jpg"
tulisan di body:
for HIFI
ONKYO Integra
50V
10000uF (M)
CEW (85′C) JAPAN
5.jpg
panjang 6cm 6.jpg
lebar 3,5cm kurang lebih 7.jpg
tampak pin bawah 8.jpg
setelah bungkus pertama yang warna biru tampak bungkus lagi warna hitam dengan merek Marcon 10.000uf 50V 9.jpg
bukngkus pertama dan kapasitor di dalamnya 10.jpg
tampak atas 11.jpg
tampak bawah 13.jpg
tampak atas setelah bungkus terakhir dibuka 14.jpg
pas lagi gergaji sudah kerasa nggergaji lubang kosong dan……… ternyata………….. sodara..sodara….isinya 2 biji kapasitor kecil (mungkin 2200uF,aku belum bongkar lagi) kesimpulanya kapasitor ini untitled.png
karena sudah dibongkar otomatis ampli ngga bisa hidup. langsung deh cabut ke toko langganan “LALA electronik” di Kaduara, beli kapasitor 1 biji yang nichicon LK(M) 10.000uF 50V. kapasitor baru tenaga baru
jadi pertanyaannya : apakah anda yakin kapasitor yang sekarang anda pakai asli?
yang perlu disikapi dengan bijaksana ketika ternyata anda membeli kapasitor palsu adalah anda tidak boleh serta merta langsung menyalahkan penjualnya. karena si penjual juga belum tentu tau secara detail kapasitor tersebut, biasanya mereka hanya tau mereka jual beberapa macam kapasitor dengan nilai yang sama dari harga yang murah sampai yang mahal, terserah pembeli mau memilih yang mana. yang murah ya dapat jelek, yang mahal ya dapat bagus
update tambahin foto: 2012-06-18-20-21-09.jpg
ternyata yang putih-putih cuma lilin 2012-06-18-20-33-58.jpg
ini nih yang bikin berat, kerikil2 2012-06-18-20-32-29.jpg
2 kapasitornya pun beda 2012-06-18-20-33-05.jpg
karet pantatnya beda juga 2012-06-18-20-36-02.jpg
kapsitor kecilnya pun bekas juga, pin nya pendek di sambung kawat
sumber:http://zen236.heck.in

Selasa, 23 Juli 2013

Fungsi Komponen pada Power OCL 150 Watt



R1 (100K), berfungsi meredam hum / sinyal liar yang mungkin timbul terutama pada saat amplifier dihidupkan tanpa rangkaian input.

C1 (100nF), sebagai kopling, menyalurkan sinyal ac (lebih dari 20Hz) dan menahan sinyal dc.

R2 (33)K, memberi bias ke basis TR1 sekaligus membuat kapasitor resonansi C2 lebih aktif. Gain bas bisa 2 hingga 4 kali lipat (sekitar 6dB) lebih kuat dari amplifier lain.

R6 (33K), resistor gain. Semakin besar nilainya semakin besar pula penguatannya. Penguatan dan kejernihan suara berbanding terbalik. Jika rangkaian amplifier ini harus disupply dengan tegangan rendah, misal 12V ct 12V, maka sebaiknya R6 ini diganti dengan yang lebih kecil, misalnya dari 33K menjadi 10-12K.

R3 (560), kebalikan dari R6

C2 (47uF), kapasitor resonansi, hanya bekerja pada arus ac. Menjamin R3 supaya hanya meneruskan sinyal audio (di atas 20Hz) & menahan arus dc.

TR1, TR2 (A564), Stage input yang bekerja kebalikan. TR1 penguat non-inverting, sedangkan TR2 penguat inverting. Untungnya stage ini menggunakan transistor PNP. Transistor PNP biasanya jauh lebih linier, pemilihan komponen yang cerdas.

D1, D2, R4, R7, TR4, membentuk rangkaian regulator arus untuk mensupply stage input. Dioda ini tidak harus high speed, yang penting kuat membentuk tegangan sekitar 1.3V, amplifier lain malah mengganti dua dioda ini dengan satu biji led.

R4 (10K), Bias D1 & D2, Semakin kecil semakin panas, semakin panas semakin jernih. Menjamin TR1 & TR2 tidak kekurangan arus. Kejernihan suara salah satunya ditentukan dari sini. Berfungsi juga untuk membuang muatan kapasitor power supply, penting pada saat rangkaian dimatikan dipegang untuk diperbaiki.

R10-R11 (100), C5-C6 (47uF), membentuk rangkaian filter dengung & osilasi yang mungkin terjadi dari kaki-kaki TR3 & TR4. Osilasi biasanya berupa sinyal ultra treble halus yang bisa membuat heatsink/transistor power lebih panas.

D3 D4, D5, membentuk regulator tegangan bias untuk TR5 & TR6 (pengganti baterai 1,8-2,1v) yang nilainya 3 x dioda = 1,8V - 2,1V. Pada rangkaian amplifier yang lain biasanya V bias ini di paralel dengan kapasitor 100nF-2u2 agar lebih stabil saat terkena guncangan sinyal yang berlebihan.

R12 (100), menjaga supaya nilai tegangan bias tidak lebih dari 2,1V. Tegangan bias ini bernilai tetap, berada di titik CT (kira kira -1V hingga +1V). Tegangan tetap ini terombang-ambing ke atas dan ke bawah seperti getaran daun speaker. Sebenarnya R ini bisa dihilangkan.

TR3 (D438), sebagai penguat sinyal tegangan (unbalanced). Menarik sinyal bias ke rel negatif supply. Sedangkan yang menjaga/ menarik sinyal bias ke rel positif supply secara otomatis adalah R8 (2K2) & R9 (4K7). Output antara rel positif dan rel negatif tegangannya mendekati simetris tetapi tidak sama kekuatan arusnya, oleh sebab itu perlu rangkaian penguat arus pertama (D313) sebelum diumpan ke transistor final. Untuk amplifier mosfet biasanya tidak perlu sepasang transistor ini (D313/B507) karena transistor final mosfet sudah cukup aktif diberi arus gate kecil, 0.1mA.

C3, mengatasi noise & osilasi pada TR3

C4 (47u), Bootstrap, menyesuaikan getaran tegangan bias tadi, biasanya kapasitor ini bernilai 22uF atau lebih. Jalur referensi yang dipakai bukan ground tetapi jalur speaker untuk mengimbangi getaran tegangan bias. Menyesuaikan kekuatan getaran bass pada saat konus speaker bergerak ke depan. Membantu kerja transistor final supaya tidak panas sebelah.

TR5 (B507) & TR6 (D313), sebagai penguat arus pertama. Seringnya transistor ini diganti dengan TIP41C/tip42C.

R13 & R14 (330), memberi supply arus ke TR5 & TR6 lewat emitornya masing-masing. Seringnya dua resistor ini hitam terbakar karena ketidaksesuaian antara getaran yang dikeluarkan kit amplifier dengan respon loudspeaker. Transistor final tidak mampu mempertahankan tegangan yang diberikan transistor driver, beban/speaker dianggap terlalu berat buat transistor power. Sebaiknya selain ganti transistor power dengan kualitas yang lebih baik, resistor 330 juga diganti dengan daya minimal 2 Watt karena terhubung seri terhadap beban/speaker.

R15 & R16 (0,5/5W), memberi supply ke TR7 & Tr8 lewat kaki emitor. Resitor ini bernilai kecil karena kita menginginkan arus besar, biasanya bernilai tidak lebih dari 0.5 Ohm.

TR7 (MJ2955) & TR8 (2N3055), transitor daya sebagai penguat arus terakhir. Sebenarnya transistor buatan ST ini sudah lebih dari cukup bagus, tetapi karena alasan model jadul, tegangan rendah (maksimal 32v ct), susah memasangnya & murah harganya banyak di antara kita memilih tranistor lain yang lebih mahal. Ada banyak keuntungan menggunakan transistor logam dari pada transistor plastik terutama untuk peralatan outdoor.


Tambahan...
L, menahan sinyal di atas 20Khz & memutus osilasi ke jalur speaker. Jika sinyal treble terhambat dengan adanya L maka Ra menyalurkannya ke speaker dengan nilai yang mendekati impedansi speaker, biasanya 10 Ohm.

Rb & C, membantu kerja L & Ra. sinyal di atas 20KHz akan mengalir ke ground melalui Rb (10). Nilai C biasanya kurang dari 100nF. Sedangkan Rb biasanya mendekati nilai impedansi speaker 8 Ohm dengan daya minimal 2 Watt. Kalau Rb ini gosong berarti sinyal ultra treble/osilasi ada dan kerja . Jadi hati-hati dengan treble yang berlebihan

Senin, 22 Juli 2013

Modifikasi Amplifier OCL 150W

Modifikasi Power OCL
150 Watt
Pemilihan PCB...Model PCB yang saya pilih adalah yang mono. Alasanya adalah yang mono lebih mempertimbangkan routing topologi sehingga hasil output cenderung lebih stabil, sedangkan yang stereo lebih ke tata letak artistik .
Modif versi Low voltage (32V):
1. Ganti kapasitor 100nF dengan 22nF (khusus OCL 150W) Ini untuk menyaring sinyal infra bass yang tak terdengar dan suka mengganggu/ menggetar-getarkan daun speaker.

2. Ganti kapasitor elko 47uF/50V yang bawah-tengah (kapasitor resonansi) dengan 22uF/16-50V Fungsi sama dengan no.1, dan membantu menaikkan hentakan sinyal bass (cocok untuk semua
nada bass). Dua point ini berfungsi untuk menjaga daun speaker dari guncangan bass yang berlebihan
tanpa mengurangi produksi suara (bass-med-treble).

3. Parallel R 100K dengan kramik 1nF (input to ground) Ini penting untuk kesetabilan sinyal, mengurangi noise yang mungkin masuk, mengurangi tingkat kerusakan speaker/twiter dan sebagai limiter sehingga output
lebih powerful
Modif versi High voltage(42-47V):
4. Pindahkan kaki kanan resistor 10K ke ground Ini untuk menghemat listrik, danmenghindarkannya dari panas

5. Kapasitor elko power supply 2x4700uF 63V(trafo max 45V ct), 4700uF/80V(untuk tegangan lebih
dari 45V ct)
6. Ganti ke-3 elko dengan 22uF/100V

7. Ganti transistor A564 (ECB)) dengan 2N5401 (basis tengah EBC) Transistor D438 diganti dengan MJE340. D313/B507 ganti dengan MJE340/ MJE350 (pemasangan terbalik) Power Transistor menggunakan Sanken C2922 (sebaiknya dua set tiap speaker)

8. Tegangan offset sekitar 100mV,ini biasa terjadi di power OCL. Untuk menguranginya, parallel resistor 560(kiri) dengan trimpot sekitar 2K ohm. Dua kaki tegah dan pinggir disatukan, posisi arah tengah untuk menghindari dari short. Atur trimpot ini sehingga tegangan offset mendekati nol

9. Pengkabelan untuk power transistor sependek mungkin

10. Ingat, ambil jalur ground speaker dari CT elko power supply bukan CT trafo (kembali ke nol)

Kesimpulan...
Pada eksperimen versi Low voltage
Jernih, bass cukup nendang dan pulen, daun speaker lebih stabil dari sebelum dimodif.
Eksperimen High voltage
Cukup nendang, stabil, bass kental, rendah distorsi,. Cocok untuk speaker dengan diameter 15" atau lebih.
Labeli stiker pada casing amplifier low voltage "Stereo Amplifier 2x250Watt" dan Stereo Amplifier
2x500Watt" untuk High voltage.
THANK YOU

Kode Kepala Komponen Tv Sharp

 Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan data sheet tentang kode kepala komponen tv Sharp yang mungkin perlukan untuk memudahkan anda dalam service televisi merk Sharp,langsung saja tanpa harus berlama -lama

Kode Kepala Komponen Tv Sharp



·        Kepala 1:-
·        Kepala 2:tuner
·        Kepala 3:Audio
·        Kepala 4:AV
·        Kepala 5:Vertikal
·        Kepala 6:Horizontal
·        Kepala 7:Regulator
·        Kepala 8:Video
·        Kepala 9:-
·        Kepala10:controler